how to bake a cake using a jiko step by step

Rahasia Bikin Kue Lezat Pakai Jiko, Dijamin Anti Gagal!

Posted on

Rahasia Bikin Kue Lezat Pakai Jiko, Dijamin Anti Gagal!

Memanggang kue menggunakan jiko adalah cara yang umum dilakukan di daerah pedesaan di Indonesia. Jiko adalah tungku tradisional yang menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakarnya. Memanggang kue menggunakan jiko membutuhkan keterampilan dan kesabaran, tetapi hasilnya akan sangat memuaskan.

Ada beberapa keuntungan memanggang kue menggunakan jiko. Pertama, jiko menghasilkan panas yang merata sehingga kue akan matang sempurna. Kedua, aroma kayu bakar akan memberikan aroma yang khas pada kue. Ketiga, memanggang kue menggunakan jiko adalah cara yang ekonomis karena tidak memerlukan oven listrik atau gas.

Berikut adalah langkah-langkah cara memanggang kue menggunakan jiko:

  1. Siapkan bahan-bahan yang dibutuhkan, seperti tepung terigu, gula, telur, mentega, dan bahan lainnya sesuai dengan resep.
  2. Campurkan semua bahan kering dalam satu wadah dan semua bahan basah dalam wadah terpisah.
  3. Tuang bahan basah ke dalam bahan kering secara bertahap sambil diaduk hingga tercampur rata.
  4. Olesi loyang dengan mentega dan taburi dengan tepung terigu.
  5. Tuang adonan kue ke dalam loyang dan ratakan permukaannya.
  6. Letakkan loyang di atas jiko yang sudah panas.
  7. Tutup jiko dan panggang kue selama 30-45 menit atau hingga matang. Tes kematangan dengan menusukkan lidi ke tengah kue, jika lidi keluar bersih berarti kue sudah matang.
  8. Keluarkan kue dari jiko dan biarkan dingin sebelum dihidangkan.

Selamat mencoba!

Cara Membuat Kue Menggunakan Jiko

Membuat kue menggunakan jiko merupakan cara tradisional yang masih banyak dilakukan di pedesaan Indonesia. Meskipun terkesan sederhana, namun ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan agar kue yang dihasilkan sempurna. Berikut adalah 8 aspek penting dalam membuat kue menggunakan jiko:

  • Bahan-bahan: Pastikan menggunakan bahan-bahan berkualitas baik dan takaran yang tepat.
  • Perapian: Jaga suhu perapian agar tetap stabil dan menghasilkan panas yang merata.
  • Loyang: Pilih loyang yang sesuai dengan ukuran adonan dan olesi dengan mentega.
  • Adonan: Aduk adonan hingga tercampur rata dan tidak bergerindil.
  • Pemanggangan: Panggang kue hingga matang secara merata, sesuaikan dengan ukuran dan jenis kue.
  • Aroma: Aroma kayu bakar dari jiko akan memberikan aroma khas pada kue.
  • Ekonomis: Memanggang kue menggunakan jiko lebih hemat dibandingkan menggunakan oven listrik atau gas.
  • Tradisi: Membuat kue menggunakan jiko merupakan tradisi turun-temurun yang masih dilestarikan di beberapa daerah.

Kedelapan aspek ini saling berkaitan dan sangat berpengaruh pada hasil akhir kue yang dibuat. Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, Anda dapat membuat kue menggunakan jiko yang lezat dan sempurna. Selamat mencoba!

Bahan-bahan


how to bake a cake using a jiko step by step

Dalam membuat kue menggunakan jiko, pemilihan bahan-bahan berkualitas baik sangat penting. Bahan-bahan yang baik akan menghasilkan kue yang lezat dan bertekstur sempurna. Misalnya, tepung terigu yang berkualitas akan menghasilkan kue yang mengembang sempurna dan tidak bantat. Gula pasir yang bersih akan menghasilkan kue yang manisnya pas dan tidak pahit. Mentega yang berkualitas akan menghasilkan kue yang lembut dan harum.

Selain kualitas bahan, takaran yang tepat juga sangat penting. Takaran yang tepat akan menghasilkan kue yang matang merata dan tidak gosong. Misalnya, jika takaran tepung terigu terlalu banyak, kue akan menjadi bantat. Jika takaran gula pasir terlalu sedikit, kue akan menjadi kurang manis. Jika takaran mentega terlalu banyak, kue akan menjadi terlalu lembek.

Oleh karena itu, dalam membuat kue menggunakan jiko, pastikan untuk menggunakan bahan-bahan berkualitas baik dan takaran yang tepat. Dengan demikian, kue yang dihasilkan akan memiliki cita rasa dan tekstur yang sempurna.

Perapian


Perapian, Izzara

Dalam membuat kue menggunakan jiko, perapian memegang peranan yang sangat penting. Suhu perapian harus dijaga agar tetap stabil dan menghasilkan panas yang merata agar kue dapat matang dengan sempurna.

  • Pengaruh suhu perapian terhadap kue: Suhu perapian yang terlalu tinggi dapat membuat kue gosong bagian luarnya, tetapi masih mentah di bagian dalamnya. Sebaliknya, suhu perapian yang terlalu rendah dapat membuat kue tidak matang sempurna dan lembek.
  • Cara menjaga suhu perapian: Suhu perapian dapat dijaga dengan mengatur jumlah kayu bakar yang digunakan. Jika api terlalu besar, kurangi jumlah kayu bakar. Jika api terlalu kecil, tambahkan jumlah kayu bakar.
  • Jenis kayu bakar yang digunakan: Jenis kayu bakar yang digunakan juga mempengaruhi suhu perapian. Kayu bakar yang keras, seperti kayu jati atau mahoni, menghasilkan panas yang lebih tinggi dan merata dibandingkan dengan kayu bakar yang lunak, seperti kayu pinus atau akasia.
  • Posisi loyang dalam perapian: Posisi loyang dalam perapian juga mempengaruhi kematangan kue. Loyang harus diletakkan di tengah perapian agar panasnya merata. Jika loyang diletakkan terlalu dekat dengan api, kue dapat gosong. Jika loyang diletakkan terlalu jauh dari api, kue tidak akan matang sempurna.

Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, Anda dapat menjaga suhu perapian agar tetap stabil dan menghasilkan panas yang merata. Hal ini akan menghasilkan kue yang matang sempurna dan memiliki tekstur yang lembut dan mengembang.

Loyang


Loyang, Izzara

Dalam membuat kue menggunakan jiko, pemilihan loyang yang tepat sangat penting. Loyang yang sesuai akan membantu kue matang merata dan tidak gosong. Selain itu, mengolesi loyang dengan mentega akan mencegah kue lengket pada loyang.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih loyang:

  • Ukuran loyang harus sesuai dengan ukuran adonan. Loyang yang terlalu kecil akan membuat kue mengembang berlebihan dan tidak matang sempurna. Loyang yang terlalu besar akan membuat kue menjadi terlalu tipis dan bantat.
  • Bentuk loyang dapat disesuaikan dengan selera, seperti loyang bulat, persegi, atau oval.
  • Bahan loyang sebaiknya terbuat dari logam yang dapat menghantarkan panas dengan baik, seperti aluminium atau besi. Loyang yang terbuat dari kaca atau keramik kurang efektif menghantarkan panas sehingga kue tidak akan matang merata.

Setelah memilih loyang, jangan lupa untuk mengolesinya dengan mentega. Mentega akan melapisi permukaan loyang dan mencegah kue lengket. Selain itu, mentega juga akan memberikan aroma yang khas pada kue.

Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, Anda dapat memilih loyang yang tepat untuk membuat kue menggunakan jiko. Hal ini akan menghasilkan kue yang matang merata, tidak gosong, dan mudah dikeluarkan dari loyang.

Selamat mencoba!

Adonan


Adonan, Izzara

Dalam membuat kue menggunakan jiko, adonan memegang peranan yang sangat penting. Adonan yang tercampur rata dan tidak bergerindil akan menghasilkan kue yang teksturnya lembut dan mengembang sempurna.

  • Peran Adonan: Adonan merupakan campuran dari berbagai bahan, seperti tepung terigu, gula, telur, dan mentega. Bahan-bahan tersebut harus tercampur rata agar menghasilkan reaksi kimia yang sempurna saat dipanggang. Reaksi kimia inilah yang akan membuat kue mengembang dan matang.
  • Penyebab Adonan Bergerindil: Adonan dapat bergerindil jika bahan-bahan tidak tercampur rata atau jika terdapat gumpalan tepung terigu. Gumpalan tepung terigu dapat terjadi jika tepung terigu tidak diayak terlebih dahulu atau jika adonan diaduk terlalu cepat.
  • Cara Mengatasi Adonan Bergerindil: Jika adonan bergerindil, dapat diatasi dengan cara diayak atau diaduk dengan kecepatan rendah hingga gumpalan tepung terigu larut.
  • Tips Mengaduk Adonan: Adonan harus diaduk hingga tercampur rata, tetapi jangan terlalu lama karena dapat membuat adonan menjadi alot. Sebaiknya gunakan spatula atau sendok kayu untuk mengaduk adonan agar tidak overmix.

Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, Anda dapat membuat adonan yang tercampur rata dan tidak bergerindil. Hal ini akan menghasilkan kue yang bertekstur lembut, mengembang sempurna, dan memiliki cita rasa yang lezat.

Pemanggangan


Pemanggangan, Izzara

Pemanggangan merupakan salah satu langkah terpenting dalam membuat kue menggunakan jiko. Kue harus dipanggang hingga matang secara merata agar teksturnya lembut dan tidak gosong. Waktu pemanggangan bervariasi tergantung pada ukuran dan jenis kue.

Untuk kue berukuran kecil, seperti bolu atau muffin, waktu pemanggangan biasanya sekitar 20-30 menit. Sedangkan untuk kue berukuran besar, seperti kue lapis atau cake, waktu pemanggangan bisa mencapai 45-60 menit atau bahkan lebih.

Selain ukuran kue, jenis kue juga mempengaruhi waktu pemanggangan. Kue yang mengandung banyak gula atau mentega biasanya membutuhkan waktu pemanggangan yang lebih lama dibandingkan dengan kue yang tidak mengandung banyak gula atau mentega.

Untuk mengetahui apakah kue sudah matang atau belum, dapat dilakukan dengan cara menusukkan lidi ke bagian tengah kue. Jika lidi yang ditusukkan keluar dalam keadaan bersih, berarti kue sudah matang. Sebaliknya, jika lidi masih basah atau lengket, berarti kue belum matang dan perlu dipanggang lebih lama.

Pemanggangan yang tepat sangat penting untuk menghasilkan kue yang lezat dan sempurna. Kue yang dipanggang terlalu lama akan menjadi gosong dan kering, sedangkan kue yang dipanggang kurang matang akan menjadi lembek dan tidak mengembang.

Aroma


Aroma, Izzara

Aroma khas kayu bakar merupakan salah satu keunikan dalam membuat kue menggunakan jiko. Aroma ini berasal dari pembakaran kayu yang digunakan sebagai bahan bakar jiko. Aroma kayu bakar akan meresap ke dalam kue saat dipanggang, sehingga menghasilkan cita rasa dan aroma yang khas.

  • Komponen Aroma Kayu Bakar: Aroma kayu bakar terdiri dari berbagai senyawa kimia, seperti senyawa fenolik, aldehid, dan keton. Senyawa-senyawa ini dihasilkan dari proses pembakaran kayu yang tidak sempurna.
  • Pengaruh Aroma pada Kue: Aroma kayu bakar akan memberikan cita rasa yang unik dan khas pada kue. Aroma ini dapat menambah kelezatan kue dan membuatnya lebih berkesan.
  • Jenis Kayu Bakar: Jenis kayu bakar yang digunakan juga mempengaruhi aroma kue. Kayu bakar yang keras, seperti kayu jati atau mahoni, menghasilkan aroma yang lebih kuat dibandingkan dengan kayu bakar yang lunak, seperti kayu pinus atau akasia.
  • Tips Mendapatkan Aroma yang Optimal: Untuk mendapatkan aroma kayu bakar yang optimal, gunakan kayu bakar yang kering dan berkualitas baik. Jaga suhu perapian agar tetap stabil dan panasnya merata.

Aroma khas kayu bakar dari jiko merupakan salah satu faktor yang membuat kue buatan jiko memiliki keunikan dan cita rasa yang khas. Aroma ini dapat menambah kelezatan kue dan membuatnya lebih berkesan.

Ekonomis


Ekonomis, Izzara

Memanggang kue menggunakan jiko merupakan cara yang lebih ekonomis dibandingkan menggunakan oven listrik atau gas. Hal ini dikarenakan jiko tidak memerlukan listrik atau gas untuk beroperasi, melainkan menggunakan kayu bakar yang lebih murah dan mudah didapat.

  • Penggunaan Kayu Bakar yang Hemat: Kayu bakar merupakan bahan bakar yang relatif murah dan mudah didapat, terutama di daerah pedesaan. Dengan menggunakan jiko, Anda dapat menghemat biaya bahan bakar yang cukup besar dibandingkan dengan menggunakan oven listrik atau gas.
  • Konstruksi Jiko yang Sederhana: Jiko memiliki konstruksi yang sederhana dan tidak memerlukan perawatan khusus. Anda dapat membuat jiko sendiri dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan, seperti batu bata atau tanah liat.
  • Efisiensi Bahan Bakar: Jiko dapat memanfaatkan panas dari kayu bakar secara efisien. Panas akan merata ke seluruh bagian jiko, sehingga kue dapat matang sempurna tanpa membuang-buang bahan bakar.
  • Kapasitas Besar: Jiko biasanya memiliki kapasitas yang lebih besar dibandingkan dengan oven listrik atau gas. Hal ini memungkinkan Anda untuk memanggang kue dalam jumlah banyak sekaligus, sehingga lebih hemat waktu dan tenaga.

Dengan mempertimbangkan aspek-aspek tersebut, memanggang kue menggunakan jiko merupakan pilihan yang lebih ekonomis dibandingkan menggunakan oven listrik atau gas. Anda dapat menghemat biaya bahan bakar, konstruksi, dan efisiensi bahan bakar.

Tradisi


Tradisi, Izzara

Tradisi membuat kue menggunakan jiko merupakan warisan budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun di beberapa daerah di Indonesia. Tradisi ini tidak hanya sekadar cara membuat kue, tetapi juga menjadi bagian dari identitas dan kebudayaan masyarakat setempat.

Kue yang dibuat menggunakan jiko biasanya memiliki cita rasa dan aroma yang khas. Hal ini dikarenakan jiko menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakarnya, sehingga menghasilkan panas yang merata dan aroma kayu bakar yang meresap ke dalam kue.

Selain cita rasanya yang khas, membuat kue menggunakan jiko juga memiliki nilai sosial yang tinggi. Biasanya, tradisi ini dilakukan secara bersama-sama oleh anggota keluarga atau masyarakat sekitar. Hal ini mempererat tali silaturahmi dan memperkuat ikatan kekeluargaan.

Di era modern seperti sekarang, tradisi membuat kue menggunakan jiko mungkin mulai terkikis oleh penggunaan oven listrik atau gas yang lebih praktis. Namun, masih banyak masyarakat yang tetap melestarikan tradisi ini karena nilai-nilai budaya dan sosial yang terkandung di dalamnya.

Dengan memahami tradisi membuat kue menggunakan jiko, kita dapat lebih menghargai warisan budaya Indonesia. Kita juga dapat belajar tentang teknik dan bahan-bahan tradisional yang digunakan dalam pembuatan kue.

Selain itu, dengan melestarikan tradisi ini, kita dapat mendukung perekonomian masyarakat lokal yang masih mengandalkan jiko sebagai alat memasak. Dengan demikian, tradisi membuat kue menggunakan jiko tidak hanya menjadi bagian dari warisan budaya, tetapi juga menjadi salah satu cara untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

Tanya Jawab tentang Cara Membuat Kue Menggunakan Jiko

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya tentang cara membuat kue menggunakan jiko:

Pertanyaan 1: Apa saja bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat kue menggunakan jiko?

Jawaban: Bahan-bahan yang diperlukan umumnya sama dengan membuat kue pada umumnya, seperti tepung terigu, gula, telur, mentega, dan bahan-bahan lainnya sesuai resep.

Pertanyaan 2: Bagaimana cara menjaga suhu perapian agar tetap stabil?

Jawaban: Suhu perapian dapat dijaga dengan mengatur jumlah kayu bakar yang digunakan. Jika api terlalu besar, kurangi jumlah kayu bakar. Jika api terlalu kecil, tambahkan jumlah kayu bakar.

Pertanyaan 3: Apa jenis kayu bakar yang terbaik untuk digunakan dalam membuat kue menggunakan jiko?

Jawaban: Kayu bakar yang keras, seperti kayu jati atau mahoni, menghasilkan panas yang lebih tinggi dan merata dibandingkan dengan kayu bakar yang lunak.

Pertanyaan 4: Bagaimana cara mengetahui apakah kue sudah matang atau belum?

Jawaban: Untuk mengetahui apakah kue sudah matang atau belum, dapat dilakukan dengan cara menusukkan lidi ke bagian tengah kue. Jika lidi yang ditusukkan keluar dalam keadaan bersih, berarti kue sudah matang.

Pertanyaan 5: Mengapa kue yang dibuat menggunakan jiko memiliki aroma yang khas?

Jawaban: Aroma khas kayu bakar dari jiko akan meresap ke dalam kue saat dipanggang, sehingga menghasilkan cita rasa dan aroma yang khas.

Pertanyaan 6: Apa manfaat membuat kue menggunakan jiko?

Jawaban: Manfaat membuat kue menggunakan jiko antara lain lebih hemat, karena tidak memerlukan listrik atau gas, dan menghasilkan aroma yang khas.

Dengan memahami pertanyaan dan jawaban ini, diharapkan dapat membantu Anda dalam membuat kue menggunakan jiko dengan lebih baik.

Selamat mencoba!

Tips Membuat Kue Menggunakan Jiko

Membuat kue menggunakan jiko memang membutuhkan keterampilan dan kesabaran, tetapi hasilnya akan sangat memuaskan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam membuat kue menggunakan jiko:

Tip 1: Gunakan bahan-bahan berkualitas baik dan takaran yang tepat.Bahan-bahan berkualitas baik akan menghasilkan kue yang lezat dan bertekstur sempurna. Takaran yang tepat juga sangat penting agar kue matang merata dan tidak gosong.Tip 2: Jaga suhu perapian agar tetap stabil.Suhu perapian yang terlalu tinggi dapat membuat kue gosong, sedangkan suhu yang terlalu rendah dapat membuat kue tidak matang sempurna. Atur jumlah kayu bakar yang digunakan untuk menjaga suhu perapian tetap stabil.Tip 3: Pilih jenis kayu bakar yang tepat.Kayu bakar yang keras, seperti kayu jati atau mahoni, menghasilkan panas yang lebih tinggi dan merata dibandingkan dengan kayu bakar yang lunak.Tip 4: Aduk adonan hingga tercampur rata.Adonan yang tercampur rata akan menghasilkan kue yang bertekstur lembut dan mengembang sempurna. Aduk adonan dengan kecepatan rendah atau sedang hingga semua bahan tercampur rata.Tip 5: Panggang kue hingga matang secara merata.Waktu pemanggangan bervariasi tergantung pada ukuran dan jenis kue. Tusuk kue dengan lidi untuk mengetahui apakah kue sudah matang atau belum. Jika lidi yang ditusukkan keluar dalam keadaan bersih, berarti kue sudah matang.Tip 6: Manfaatkan aroma khas kayu bakar.Aroma khas kayu bakar dari jiko akan meresap ke dalam kue saat dipanggang, sehingga menghasilkan cita rasa dan aroma yang unik.Tip 7: Berkreasi dengan resep.Jangan ragu untuk berkreasi dengan resep kue yang Anda gunakan. Anda dapat menambahkan bahan-bahan favorit Anda atau membuat variasi rasa yang baru.Tip 8: Nikmati hasil kreasi Anda.Setelah kue matang, nikmati hasil kreasi Anda bersama keluarga atau teman. Kue buatan sendiri menggunakan jiko pasti akan memberikan kehangatan dan kebersamaan yang tak terlupakan.Dengan mengikuti tips-tips ini, Anda dapat membuat kue menggunakan jiko dengan lebih baik dan menghasilkan kue yang lezat dan sempurna.

Selamat mencoba!

Kesimpulan

Membuat kue menggunakan jiko merupakan cara tradisional yang masih banyak dilakukan di daerah pedesaan Indonesia. Cara ini memiliki beberapa keunggulan, seperti menghasilkan kue yang memiliki aroma khas kayu bakar, lebih hemat karena tidak memerlukan oven listrik atau gas, dan melestarikan tradisi turun-temurun.

Untuk membuat kue menggunakan jiko, terdapat beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, seperti pemilihan bahan-bahan, menjaga suhu perapian, memilih jenis kayu bakar, mengaduk adonan hingga rata, memanggang kue hingga matang, memanfaatkan aroma khas kayu bakar, dan berkreasi dengan resep. Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, Anda dapat membuat kue menggunakan jiko yang lezat dan sempurna.

Membuat kue menggunakan jiko tidak hanya sekedar memasak, tetapi juga menjadi bagian dari tradisi budaya Indonesia. Tradisi ini mengajarkan kita tentang teknik dan bahan-bahan tradisional yang digunakan dalam pembuatan kue, serta mempererat tali silaturahmi dan ikatan kekeluargaan.

Dengan melestarikan tradisi membuat kue menggunakan jiko, kita dapat mendukung perekonomian masyarakat lokal dan pembangunan berkelanjutan. Mari kita terus lestarikan tradisi ini agar generasi mendatang dapat merasakan cita rasa dan aroma khas kue buatan jiko.

Images References


Images References, Izzara